Selasa, 06 Oktober 2009

Anggota DPRD Palu Dilaporkan Terlibat Penganiayaan

6 Oktober 2009
PALU – Anggota DPRD Palu, Iksan Kalbi, dilaporkan ke Polisi dalam kasus dugaan penganiayaan seorang pemuda di Kelurahan Palupi.

Informasi yang dihimpun Senin (5/10), peristiwa itu terjadi Sabtu malam (4/10) di Kelurahan Palupi. Malam itu sekitar pukul 23.30, dua pemuda Rendy dan Zulfikar bertikai dan sempat terjadi adu jotos. Pada saat ramai-ramai, Iksan Kalbi kemudian mendatangi kerumunan orang-orang yang ramai melihat pekelahian dua pemuda. Iksan kemudian melerai ke dua pemuda yang berkelahi. Tidak terima diperlakukan kasar Zulfikar kemudian melaporkan pemuda bernama Rendy bersama Iksan Kalbi ke Polres Palu ikut menganiaya Zilfikar.

Kasat Reskrim Polres Palu, AKP Stefanus Tamuntuan yang dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan seorang pemuda kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan anggota DPRD Kota Palu. Dan kasusnya sementara dalam proses penyelidikan. “Laporannya sudah masuk dan masih lidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka karena masih pemeriksaan saksi-saksi dulu,” pungkas Stefanus.

Ditemui terpisah anggota DPRD Kota dari Partai Bulan Bintang (PBB), Iksan Kalbi membantah jika ia terlibat penganiayaan terhadap seorang pemuda di Palupi. Menurut Iksan, malam itu memang ada perkelahian dua pemuda yakni, Rendy dan Zulfikar. Karena ada ribut-ribut kebetulan Iksan berada di dekat lokasi kejadian, mendekati dua pemuda yang bertikai. Karena salah seorang pemuda yang bertikai menggunakan senjata tajam parang, Iksan kemudian menarik dari belakang dan memisahkan kedua pemuda itu yang sudah saling pukul. Bahkan tangan salah seorang pemuda sudah terkena sabetan parang. “Saya hanya melerai, karena salah seorang pemuda yang bernama Rendy tangannya sudah kena potong Zulfikar jadi yang pegang parang saya tarik. Dan tidak benar saya memukul atau terlibat penganiayaan,” tegasnya.

Sebagai orangtua dan warga Palupi, ujar Iksan ia tidak mungkin membiarkan dua pemuda yang berkelahi dan tidak melerai. Apalagi saat itu salah seorang pemuda sudah menggunakan senjata tajam. “Kalau saya dilaporkan ke Polisi, saya siap dipanggil dan diperiksa. Yang jelas saya tidak menganiaya atau terlibat penganiayaan. Malam itu saya hanya melerai dua pemuda yang berkelahi,” pungkasnya. (ron) http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Kriminal&id=58366

Tidak ada komentar: