Selasa, 06 Oktober 2009

Pemukiman Eks pengungsi Poso butuh listrik PLN

media Alkhairaat,senin 5 okt 2009
Poso- Pemukiman Kajuawu Kecamatan pamona Utara,kabupaten Poso Sulawesi tengah yang dihuni 1.000 jiwa eks pengusi korban kerusuhan Poso,belum tersentuh aliran listrik.
“kami sangat membutuhkan listrik selain sebagai penerang rumah,juga untuk kebutuhan membuka usaha”.Kata Lmbaresi,warga eks pengungsian Poso asal desa galungan dutemui Antara di Kajuawu,Ahad (4/10).Para warga eks pengungsian ini memilih tidak kembali kekampung asalnya, setelah terjadi kerusuhan di Kota Poso dan daerah pinggirannya pada tahun 1998 hingga 2002.
Lokasi pemukiman baru mereka itu masuk sedikit ke dalam kawasan hutan dan berjarak sekitar lima kilometer dari Tentena.Ibu kota Pamona Utara yang terletak di tepian danau Poso.
Sebelumnya,para warga tersebut menghuni lokasi pengungsian leter yang terletak di tepi jalan raya di kota Tentena,Mereka berada di lakosi pengungsian tersebut hingga tahun 2008.
Tapi, seiring dengan perluasan pembangunan fasilitas pendidikian Universitas Kristen Tentena yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan tahun 2007,para pengungsi tersebut kemudian dipindahkan ke lokasi pemukiman baru,Kajuawu.
Umumnya rumah warga berbentuk semi permanen di lokasi tersebut terlihat gelap pada malam hari karena tidak tersedia aliran listrik PLN.
Di pemukiman baru ini memang ada tersedia sebuah mesin Genset untuk pembangkit listrik yang dikelola warga,akan tetapi karena dayanya yang sangat kecil, hanya beberapa rumah warga yang diterangi, dan itupun listriknya menyala hanya enam jam sehari mulai pukul 18:00waktu setempat.Banyak juga rumah warga yang memilikipesawat televisi,namumn akibat keterbatasan daya mesin genset sehingga tidak dapat dihidupkan,kecuali hanya dijadikan pajangan di ruang tamu.***

Tidak ada komentar: