Minggu, 03 Mei 2009

Korban Penembakan Mengadu ke Komnas HAM

Media Alkhairat (1/5/2009)

Palu- Sejumlah warga desa Sioyong,Kecamamatan Dampelas Sojol kabupaten Dongala, mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) guna mengadukan tindakan oknum polisi yang menembak du rekannya .
Warga Sioyong itu di dampingi Komisi Anti kekerasan (kontraS) Sulawesi, Wahana lingkungan Hidup (Wakhi Sulteng) serta lembaga bantuan Hukum (LBH) Sulteng guna menyalurkan aspirasi dan aduan warga atas tertembaknya Sarifudin dan Ramang Datu Adam pada Selasa (28/4) sekitar pukul 18.40 Wita di Desa Sioyong.
Ketua Komnas HAM Sulteng, Dedy Askari, mengatakan laporan warga sioyong itu diterima Rabu (29/4) dan pihaknya telah mendengarkan kronologis kejadian tersebut. Pihak Komnas HAM sendiri akan melakukan peninjauan langsung kelapangan terhadap kondisi kedua korban luka tembak yang saat ini dirawat di RSUD Undata Palu.
“kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Polda Sulteng untuk menyelidiki masalah ini,” katanya. Sebelumnya Yusran warga desa Sioyong meminta pihak Komnas HAM Sulteng agar mendesak pihak Polda setempat mengusut tuntas masalah ini.”ada indikasi pelanggaran HAM disini,“katanya. Di samping itu itu pihaknya juga meminta bantuan kepada Komnas HAM agar melakukan teguran Kepada pihak RSUD Undata Palu yang dinilai tidak memberikan perawatan maksismal kepada korban.”pelayanan rumah sakit terlalu lama sehingga korban lama menahan rasa sakit.” Ujar Yusran seperti di kutip antara.
Kejadian penebakan itu bermula saat warga Sioyong menghadang iring-iringan kedaraan yang mengangkut batu, pasir dan kerikil milik PT Asean Tunggal Mandiri (ATM) yang saat itu dikawal belasan anggota Brimob Polda Sulteng.
Warga yang telah kesal dengan aktifitas PT ATM mengadang dan meminta kegiatan itu dihentikan karena telah merusak lingkungan. Khawatir terjadi apa-apa karena situasi telah memanas, polisi memberikan beberapa kali tembakan peringatan, namun dua tembakan mengenai kaki dua warga desa Sioyong

Tidak ada komentar: