Minggu, 06 September 2009

Pos Polisi di Poso Dibakar *Diduga Ada Motif Tertentu

Jumat, 04 September 2009
POSO - Sebuah pos polisi di kilometer empat Kelurahan Kawua, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu dini hari terbakar. Kebakaran itu diduga sengaja dilakukan orang tidak dikenal, dengan maksud tertentu. Dugaan tersebut diperkuat dengan tulisan yang ada di dinding bangunan pos polisi yang terbakar. Tulisan berisi pesan terbuka bernada miring yang ditujukan kepada polisi. Pesannya: Kejadian itu hanya permulaan dan masih akan bersambung.
Saat terbakar, Pos Polisi atau yang dikenal Pos Tugu tersebut dalam keadaan kosong, karena memang sengaja dikosongkan. Upaya petugas pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi kejadian berusaha sebisanya untuk memadamkan kobaran api, tapi tidak berhasil menyelamatkan Pos Polisi tersebut. Amukan si jago merah dengan cepat melahap bangunan pos polisi.
Petugas Satuan Gabungan Polres Poso yang tiba di lokasi kemudian melakukan penyelidikan dengan mencari petunjuk dari puing-puing sisa bangunan. Beberapa saat setelah kejadian, sejumlah petugas polisi juga terlihat masih berjaga-jaga di lokasi tersebut.
Di dinding bangunan pos polisi yang masih tersisa, terdapat pesan terbuka dalam bentuk tulisan berbunyi “tukang peras rakyat”, “ini belum seberapa” dan pada satu sisi lainnya terdapat tulisan “bersambung”.
Kepala Kepolisian Polres Poso AKBP Adeni Mohan menegaskan, pihaknya akan menyelidiki kasus terbakarnya pos polisi yang disebutnya ada indikasi mencurigakan di balik kejadian itu.
“Ya memang dapat informasi jam dua tiga puluh pagi tadi, pos kosong yang dulunya pernah ditempati polisi ini terbakar. Namun demikian terbakarnya ini tentunya kita akan melakukan penyelidikan, apakah ini terbakar karena korslet listrik atau terbakar karena hal lain. Ini tentunya perlu ada penanganan dalam tahap penyelidikan,” ujar Mohan.
Mohan juga sempat menduga jika terbakarnya pos polisi tersebut karena sengaja dibakar. “Sementara ini, indikasi ke sana memang ada, namun demikian kita tetap akan melakukan penyelidikan,” aku Mohan. (mitha)

Tidak ada komentar: