Senin, 21 Desember 2009

Warga Singkoya dan Karyawan Murad Bentrok

Senin, 21 Desember 2009

LUWUK - Ratusan warga Desa Singkoyo Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, terlibat bentrok dengan karyawan PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS), saat melakukan pendudukan di atas lahan sengketa seluas 1.500 hektar yang di klaim milik warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekitar Pukul 09.00 Wita, Kamis kemarin.


Peristiwa itu bermula saat warga dan pemangku adat setempat mendirikan tenda di kawasan sengketa dengan tujuan mengambil kembali lahan sengketa yang berada dalam penguasaan PT KLS.

Bentrokan berawal saat lima orang karyawan, salah satunya mandor PT KLS bernama Baso, mendatangi lokasi dengan menggunakan sebuah mobil pick-up biru dan memaksa warga membongkar tenda.

Karena warga menolak, karyawan KLS langsung mencabut senjata tajam bawaannya berupa parang, "Langsung bacabut parang," kata Yunus (43), seorang warga yang ditemui media ini di lokasi.

Warga yang datang dengan tangan kosong, langsung berhamburan menyelamatkan diri ke antara pohon kelapa sawit milik KLS. "Kalau saya tidak merunduk sudah kena parang saya,"ungkap Huruf (51), Ketua Adat Tauta.

Aksi pengejaran itu baru berakhir ketika warga keluar dari kawasan perkebunan kelapa sawit tersebut.

Bukan hanya itu, menurut warga, salah seorang karyawan KLS membawa senjata api (senpi), "tadi ada yang mengangkat senjata api," ungkap Sr, warga yang nyaris menjadi korban kepada wartawan media ini.

Mendengar kejadian itu, puluhan warga desa lainnya, langsung mendatangi lokasi dan bergabung dengan masa aksi sebelumnya, dengan mebawa senjata tajam berupa parang dan jenis lainnya, untuk menjaga kelancaran aksi.

Aksi ini berakhir sekitar Pukul 17.00 Wita, saat puluhan personil pasukan Polsek Toili membongkar paksa tenda yang didirikan warga, sempat terjadi adu mulut antara warga dan pihak keamanan.

Berbagai senjata tajam milik warga tidak luput dari sitaan polisi,"kami menyita senjata tajam, karena saat ini kita memang tengah genjar razia senjata tajam," kata Kapolsek Toili AKP Dharmanto yang ditemui di lokasi kejadian.

Sementara itu Dharmanto seakan tidak menerima laporan warga secara lisan, karena dia nenganggap aksi tersebut ilegal dan tidak berizin,"siapa suruh bikin aksi tanpa izin" katanya. (Banjir)
http://mediaalkhairaat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4927&Itemid=1

Tidak ada komentar: